HAJJAJ BIN YUSUF MENGGANTI AYAT AL-QURAN?

Hajjaj bin Yusuf adalah seorang penguasa, politisi, dan menteri pertahanan dari kekhilafahan Umayyah yang hidup pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Dia dikenal sebagai sosok yang kontroversial dan pelik dalam sejarah awal umat Islam. Dia memiliki sifat yang cerdas, fasih, berani, namun juga keras, kejam, dan suka menumpahkan darah. Dia bertanggung jawab atas kematian ribuan jiwa, termasuk Abdullah bin Zubair yang menentang kekuasaan Umayyah dan mengklaim dirinya sebagai khalifah.

Namun di sisi lain, Hajjaj bin Yusuf juga berjasa dalam beberapa hal yang berkaitan dengan Al-Quran. Dia adalah orang yang meyakinkan Khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk menggunakan mata uang khusus bagi dunia Islam yang bertuliskan ayat-ayat Al-Quran. Hal ini memicu perang dengan Kekaisaran Bizantium yang merasa terancam oleh pengaruh Islam.


Selain itu, Hajjaj bin Yusuf juga berperan dalam penulisan dan pembagian Al-Quran. Dia adalah orang yang pertama kali memberi tanda baca (fathah, kasrah, dhammah, sukun, dan tasydid) dalam Mushaf Al-Quran untuk memudahkan umat Islam membaca Kitab Suci Al-Quran. Bahkan pembagian Mushaf Al-Quran menjadi 30 juz merupakan hasil ijtihad Hajjaj sesuai perintah dari Khalifah Bani Umayyah.

Namun ada pula tuduhan bahwa Hajjaj bin Yusuf telah mengganti ayat-ayat Al-Quran dengan maksud untuk mengubah makna dan isi dari wahyu Allah. Tuduhan ini berasal dari beberapa riwayat yang diriwayatkan oleh para ulama sejarah dan tafsir, seperti Imam Ath-Thabari, Imam Ibnu Katsir, Imam As-Suyuthi, dan lain-lain. Menurut riwayat-riwayat tersebut, Hajjaj bin Yusuf telah mengganti kata "sabilillah" (jalan Allah) dengan kata "sabil al-malik" (jalan raja) dalam surat At-Taubah ayat 60; kata "yastakhrijukum" (mengeluarkan kalian) dengan kata "yukhrijukum" (mengusir kalian) dalam surat Al-Baqarah ayat 191; kata "waqf" (berhenti) dengan kata "waqafna" (kami berhenti) dalam surat Al-A'raf ayat 138; dan beberapa perubahan lainnya.

Namun tuduhan ini tidak dapat dibuktikan secara ilmiah dan tidak didukung oleh bukti-bukti kuat. Sebab tidak ada satu pun mushaf Al-Quran yang ditemukan hingga saat ini yang mengandung perubahan-perubahan tersebut. Selain itu, para ulama yang meriwayatkan tuduhan tersebut juga tidak menyebutkan sumber atau sanad dari riwayat-riwayat tersebut. Oleh karena itu, tuduhan bahwa Hajjaj bin Yusuf telah mengganti ayat-ayat Al-Quran adalah tuduhan yang tidak benar dan tidak adil terhadap sosok yang telah berjasa dalam penulisan dan pembagian Al-Quran.

Posting Komentar