Tentang

 

Quranisme, sebagaimana penamaan pada domain di website ini, dan yang seharusnya dibaca Quran Is Me atau Quran.Is.Me, adalah bukan satu isme (aliran) yang mengeklaim bahwa hanya al-Quran sajalah yang mesti dianut, sehingga karenanya sumber-sumber hukum (keagamaan) yang lain –laiknya hadits atau apalagi ijmak dan qiyas– sama sekali tidak perlu. Orang yang berpikiran seperti ini pada umumnya disebut Qur’aniyyun, dan sekte yang mewadahinya dikenal dengan nama Quranisme. Kelompok ini juga kerapkali ditengarai dengan panggilan kaum inkar al-sunnah (orang-orang yang menolak sunnah).  

Sekali lagi, jejuluk “quran-is-me” yang dipilih di sini bukan dimaksudkan untuk merujukkan diri pada kelompok tersebut. Justru sebaliknya, quran-is-me dimaksudkan sebagai harapan dan doa agar al-Quran menubuh dalam jiwa kami, menjadi penuntun serta pemimpin bagi kita semua. Quran is Me, Quran adalah saya, Quran adalah kita!

Hal ini sesuai dengan seruan dan ajaran Rasulullah Muhammad Saw, dalam sebuah hadits riwayat Sayidina Ali, yang berbunyi, “’Alaikum bi al-Quran, faj’aluuhu imaman wa qaidan; tetapilah atasmu al-Quran, jadikan ia imam dan pimpinan”. Seperti kita lihat, misi utama dari gerakan ini –kalau boleh disebut demikian, dan sebagaimana bacaan tersebut juga diukir pada logo, justru bermula dari hadits Nabi Saw. Artinya, dengan menggelorakan Quranisme, kami tidak bermaksud menafikan mashadir (sumber-sumber) agama yang lain, seperti sunnah, ijmak, dan qiyas (atau bahkan mashlahah, istihsan, sadd al-dzarai’) sebagaimana diajarkan oleh para ulama dari zaman kini hingga masa lampau.

Quran-Is-Me tidak memiliki sangkut paut dengan pemilik akun jualan mushaf di instagram @quranisme, atau akun github quran is me.