AL-WAHIDI

Ali ibn Ahmad al-Wahidi adalah seorang ulama besar mazhab Syafi'i yang ahli dalam bidang tafsir al-Qur'an. Ia dikenal sebagai penulis kitab Asbab al-Nuzul, yang merupakan karya pertama dan terpenting dalam genre ini. Kitab ini menjelaskan tentang latar belakang sejarah dan konteks turunnya ayat-ayat al-Qur'an dari perspektif Islam tradisional.

Al-Wahidi lahir pada tahun 406 H/1015 M di Naisabur, sebuah kota penting di Khurasan. Ia belajar ilmu-ilmu agama dari para ulama terkemuka di kota itu, seperti Abu al-Qasim al-Qushairi, Abu Bakr al-Baihaqi, dan Abu Sa'id al-Muqri. Ia juga mengunjungi beberapa kota lain untuk menimba ilmu, seperti Bukhara, Samarqand, dan Baghdad.

Al-Wahidi menulis beberapa kitab dalam bidang tafsir, hadis, nahwu, balaghah, dan ushul fiqh. Namun, karyanya yang paling terkenal adalah Asbab al-Nuzul, yang mencakup sekitar 570 ayat dari 6236 ayat al-Qur'an. Kitab ini berisi riwayat-riwayat yang menjelaskan tentang peristiwa atau situasi yang menjadi penyebab turunnya ayat-ayat tertentu. Kitab ini sangat bermanfaat untuk memahami makna dan hikmah ayat-ayat al-Qur'an secara lebih mendalam dan kontekstual.

Salah satu prestasi al-Wahidi dalam bidang tafsir adalah menulis tiga kitab tafsir dengan tingkat kedalaman yang berbeda, yaitu al-Wajiz, al-Wasith, dan al-Basith. Ketiga kitab ini menggunakan metode tafsir bi al-ma'tsur, yaitu menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan berdasarkan pada riwayat-riwayat dari Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan tabi'in. Al-Wajiz adalah kitab tafsir yang paling ringkas, yang hanya mencantumkan asbab al-nuzul (sebab-sebab turunnya ayat), sabab al-wurud (sebab-sebab munculnya ayat), dan ikhtisar makna ayat. Al-Wasith adalah kitab tafsir yang sedang-sedang saja, yang menambahkan penjelasan tentang lafazh-lafazh yang sulit, qira'at (bacaan) yang berbeda, dan beberapa pendapat ulama tentang ta'wil (penafsiran) ayat. Al-Basith adalah kitab tafsir yang paling luas, yang memuat semua hal yang ada di dua kitab sebelumnya, ditambah dengan penjelasan tentang kandungan hukum, kisah-kisah, dan faidah-faidah dari ayat.


Tafsir Al-Wahidi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui oleh pembaca. Di antara kelebihannya adalah:

- Kitab ini mengandung banyak informasi ilmiah dan linguistik yang bermanfaat untuk memahami Al-Qur'an.

- Kitab ini mengutip banyak pendapat ulama tafsir terdahulu, baik dari kalangan Ahlussunnah maupun Syi'ah, dan memberikan penilaian kritis terhadapnya.

- Kitab ini menggunakan metode tahlili dan mawdu'i dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga dapat memberikan gambaran yang utuh dan sistematis.

- Kitab ini memiliki gaya bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan tidak bertele-tele.

Di antara kekurangannya adalah:

- Kitab ini terkadang menyimpang dari metode tafsir bi al-ma'tsur dan menggunakan akal dan ra'yi dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga dapat menimbulkan kesalahan atau khilafiyah.

- Kitab ini terkadang mengandung pendapat-pendapat yang lemah atau munkar dari segi sanad atau matan, seperti hadits-hadits maudu' atau israiliyat.

- Kitab ini terkadang mengulang-ulang penjelasan yang sama untuk ayat-ayat yang mirip atau berkaitan, sehingga dapat menimbulkan kebosanan atau kejenuhan bagi pembaca.

Kitab-kitab tafsir al-Wahidi mendapat pengakuan dan penghargaan dari para ulama tafsir sesudahnya. Banyak ulama yang mengutip atau merujuk kitab-kitab beliau dalam karya-karya mereka, seperti al-Tha'labi, al-Qurtubi, al-Suyuti, Ibn Kathir, dan lain-lain. Beberapa ulama juga menulis syarh (penjelasan) atau hasyiyah (catatan pinggir) atas kitab-kitab beliau, seperti Ibn 'Atiyyah, Ibn 'Adil, al-Khazin, dan lain-lain. Para ulama menghargai al-Wahidi karena beliau memiliki keilmuan yang luas, gaya bahasa yang fasih dan jelas, serta sikap adil dan moderat dalam menyampaikan pendapat-pendapat yang berbeda.

Kitab-kitab tafsir al-Wahidi memiliki nilai sejarah dan ilmiah yang tinggi dalam tradisi tafsir Islam. Kitab-kitab ini mencerminkan perkembangan ilmu tafsir pada abad ke-5 Hijriah, yang merupakan masa keemasan ilmu pengetahuan Islam. Kitab-kitab ini juga menjadi sumber rujukan bagi para peneliti dan peminat ilmu tafsir hingga saat ini.

Al-Wahidi wafat pada tahun 468 H/1075 M di Naisabur. Ia dimakamkan di dekat makam Imam al-Ghazali. Ia meninggalkan warisan intelektual yang sangat berharga bagi umat Islam, khususnya dalam bidang tafsir al-Qur'an.

Download Al-Wasith al-Wahidi

Posting Komentar