AL-THABARI

Al-Thabari adalah seorang ulama dan sejarawan Islam yang terkenal dengan karya-karyanya dalam bidang tafsir dan tarikh. Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib al-Thabari al-Amuli. Beliau lahir pada akhir tahun 223 H atau awal tahun 224 H di Amul, ibu kota Thabaristan, Iran.

Sejak kecil, al-Thabari menunjukkan kecerdasan dan minat yang tinggi dalam menuntut ilmu. Beliau menghafal al-Qur'an pada usia tujuh tahun, menjadi imam shalat pada usia delapan tahun, dan mulai menulis hadits pada usia sembilan tahun. Ayahnya sangat mendukung pendidikan putranya dan bermimpi bahwa al-Thabari akan berguna bagi agama dan syariat Islam.

Al-Thabari belajar di berbagai kota, seperti Rayy, Baghdad, Syam, dan Mesir. Beliau banyak bersafar dan berguru dengan ulama-ulama besar di zamannya, seperti Muhammad bin Humayd al-Razi, Ahmad bin Mani', Abu Kuraib Muhammad bin Abd al-A'la, Muhammad bin al-Mutsanna, Sufyan bin Waqi', dan lain-lain. Beliau juga memiliki banyak murid yang kemudian menjadi ulama tersendiri, seperti Abu Syuaib al-Harrani, Abul Qasim ath-Thabarani, Ahmad bin Kamil al-Qadhi, Abu Bakar asy-Syafi'i, Abu Ahmad ibn Adi, dan lain-lain.

Al-Thabari dikenal sebagai seorang polymath yang menguasai berbagai bidang ilmu, seperti sejarah, tafsir, fiqh, hadits, sastra, bahasa, matematika, dan kedokteran. Karya-karyanya yang paling terkenal adalah Tafsir al-Thabari dan Tarikh al-Rusul wa al-Muluk. Kedua karya ini dianggap sebagai induk dari kitab-kitab tafsir dan tarikh yang ada sesudahnya. Al-Thabari juga memiliki pemikiran fiqh yang orisinal dan cenderung independen dari madzhab-madzhab yang ada. Madzhab fiqhnya dikenal dengan nama Jariri.


Al-Thabari adalah pengarang dari salah satu kitab tafsir klasik (Tafsir al-Thabari) yang sangat terkenal dan banyak dirujuk oleh para ulama dan peneliti. Kitab ini merupakan karya dari Imam Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib ath-Thabari, seorang ulama yang menguasai berbagai bidang ilmu seperti tafsir, sejarah, fikih, hadis dan qiraat. Beliau lahir pada tahun 224 H/839 M di Amol, Thabaristan dan meninggal pada tahun 310 H/923 M di Baghdad. Beliau memulai belajar al-Qur'an sejak usia 7 tahun dan menulis hadis sejak usia 9 tahun. Beliau juga bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw yang memberinya isyarat bahwa beliau akan menjadi penjaga syariat Islam.

Kitab tafsirnya memiliki judul lengkap Jami' al-Bayan 'an Ta'wil Ay al-Qur'an, yang berarti Kumpulan Penjelasan tentang Penafsiran Ayat-ayat al-Qur'an. Kitab ini menggunakan metode tahlili, yaitu menjelaskan makna ayat-ayat al-Qur'an secara rinci berdasarkan urutan surat dan ayat dalam mushaf Usmani. Imam ath-Thabari mengutip berbagai riwayat dari Nabi Muhammad saw, para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an. Beliau juga membandingkan dan menimbang pendapat-pendapat yang berbeda dan memberikan argumentasinya. Kitab ini mencakup berbagai aspek ilmu keislaman, seperti akidah, fikih, sejarah, bahasa, sastra dan lain-lain.

Salah satu contoh tafsirnya adalah pada surat al-Baqarah ayat 2:

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. al-Baqarah: 2)

Imam ath-Thabari menafsirkan ayat ini dengan mengatakan:

وقوله تعالى: { ذَلِكَ الْكِتَابُ } أي: هذا القرآن الذي أنزله الله على رسوله محمد صلى الله عليه وسلم، وأمره أن يبلغه لعباده، وأخبره أنه كلامه، وأنه لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه، تنزيل من حكيم حميد، { لا رَيْبَ فِيهِ } أي: لا شك في صدق ما فيه من الأخبار والأحكام والوعد والوعيد، { هُدًى } أي: بيان وإرشاد { لِلْمُتَّقِينَ } أي: للذين يتقون الله بطاعته ويجتنبون معصيته.

"Dan firman-Nya: {Kitab (Al Quran) ini} maksudnya: Ini adalah al-Qur'an yang diturunkan Allah kepada rasul-Nya Muhammad saw, dan memerintahkannya untuk menyampaikannya kepada hamba-hamba-Nya, dan memberitahukannya bahwa itu adalah firman-Nya, dan bahwa tidak datang kepadanya kebatilan dari depannya dan dari belakangnya, turun dari (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji, {tidak ada keraguan padanya} maksudnya: tidak ada syak dalam kebenaran apa yang ada di dalamnya dari berita-berita dan hukum-hukum dan janji-janji dan ancaman-ancaman, {petunjuk} maksudnya: penjelasan dan bimbingan {bagi mereka yang bertakwa} maksudnya: bagi mereka yang bertakwa kepada Allah dengan ketaatan-Nya dan menjauhi kemaksiatan-Nya."

Kitab ini merupakan karya monumental yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak kitab tafsir yang ditulis sesudahnya. Kitab ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi karena mencerminkan pemikiran dan keilmuan umat Islam pada masa awal perkembangannya. Kitab ini juga menunjukkan kedalaman dan keluasan ilmu Imam ath-Thabari sebagai seorang ulama yang menguasai berbagai bidang ilmu.

Al-Thabari meninggal pada tanggal 17 Ramadhan 310 H atau 18 Februari 923 M di Baghdad. Beliau dimakamkan di rumahnya sendiri. Beliau meninggalkan warisan intelektual yang sangat berharga bagi umat Islam dan dunia.

Download Tafsir al-Thabari

Posting Komentar