IBNU KATSIR

Ibn Katsir adalah salah satu ulama terkemuka dalam bidang tafsir, hadis, sejarah, dan fiqh. Ia lahir di Busra, Suriah pada tahun 1300 M dan wafat di Damaskus, Suriah pada tahun 1373 M. Ia memiliki nama lengkap Abu al-Fida' 'Imad al-Din Ismail bin Umar bin Katsir bin Dhau' bin Katsir Zara' Al-Qurasy Al-Syaf'i. Ia berasal dari keturunan Quraisy, suku yang sama dengan Nabi Muhammad SAW.

Ibn Katsir belajar dari banyak guru yang berpengaruh di zamannya, seperti Burhan al-Din al-Fazari, Kamal al-Din ibn Qadhi Syuhbah, Ibn al-Asqalani, Ibn al-Syahnah, dan al-Birzali. Namun, guru yang paling berpengaruh baginya adalah Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah, yang mengajarkan kepadanya ilmu tafsir. Ibn Katsir sangat menghormati dan mencintai gurunya ini, bahkan ia pernah berkata: "Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih berilmu daripada Ibn Taimiyah." 


Ibn Katsir sangat produktif dalam menulis karya-karya ilmiah dalam berbagai bidang. Karya-karyanya yang paling terkenal adalah Tafsir al-Qur'an al-'Azhim, sebuah tafsir yang sangat luas dan mendalam yang mencakup berbagai aspek ilmu tafsir, seperti qiraat, asbab al-nuzul, riwayat-riwayat, tafsir bil ma'tsur, tafsir bil ra'yi, bahasa Arab, balaghah, dan lain-lain. Tafsir ini menjadi rujukan utama bagi para penafsir dan pembaca al-Qur'an hingga saat ini. Dalam pengantarnya, Ibn Katsir menulis: "Aku telah mengusahakan untuk menyusun kitab ini dengan cara yang paling baik dan paling sempurna dalam menjelaskan makna-makna ayat-ayat Al-Qur'an." 

Metode yang digunakan oleh Ibn Katsir dalam menafsirkan al-Quran adalah metode tahlili, yaitu metode yang menganalisis ayat-ayat al-Quran secara mendalam dengan menggunakan sumber-sumber yang sahih dan terpercaya. Sumber utama yang digunakan oleh Ibn Katsir adalah al-Quran itu sendiri, yaitu dengan menafsirkan ayat-ayat al-Quran dengan ayat-ayat lain yang berkaitan atau menjelaskan maknanya. Jika tidak ditemukan rincian dalam al-Quran, maka beliau akan mencari dalam hadis-hadis Rasulullah SAW yang merupakan penjelas bagi al-Quran.

Sumber kedua yang digunakan oleh Ibn Katsir adalah ucapan para sahabat Nabi dan tabiin yang merupakan generasi terbaik umat Islam dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang al-Quran. Ibn Katsir sangat menghormati dan menghargai pendapat mereka dan tidak menyimpang darinya kecuali jika ada dalil yang lebih kuat. Sumber ketiga yang digunakan oleh Ibn Katsir adalah riwayat-riwayat dari umat-umat terdahulu yang berkaitan dengan kisah-kisah al-Quran, seperti Bani Israil, Nabi-nabi, dan lain-lain. Namun, beliau sangat selektif dan kritis dalam menerima riwayat-riwayat tersebut dan tidak mudah terpengaruh oleh israiliyat atau cerita-cerita palsu yang berasal dari Yahudi dan Nasrani.

Keistimewaan dari Tafsir Ibn Katsir adalah bahwa beliau mampu menggabungkan antara metode tafsir bil ma'tsur yang menggunakan sumber-sumber otoritatif dengan metode tafsir tahlili yang menggunakan analisis logis dan rasional. Beliau juga mampu menyajikan tafsiran yang jelas, lugas, dan mudah dipahami oleh pembaca . Tafsir Ibn Katsir menjadi salah satu rujukan utama bagi para penafsir dan pembelajar al-Quran hingga saat ini karena kekayaan dan keakuratan informasinya.

Selain itu, Ibn Katsir juga menulis Al-Bidayah wa al-Nihayah, sebuah kitab sejarah yang sangat lengkap dan detail yang mencakup sejarah umat manusia dari awal penciptaan hingga akhir zaman. Kitab ini juga mengandung banyak faedah dan pelajaran bagi pembacanya. Dalam salah satu babnya, Ibn Katsir menulis: "Dan di antara hal-hal yang wajib diketahui oleh setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah perkara-perkara besar yang akan terjadi di akhir zaman." 

Kitab-kitab lain yang ditulis oleh Ibn Katsir antara lain adalah Al-Syarah al-Kabir fi Fiqh al-Imam asy-Syafi'i, Jami' al-Masanid wa as-Sunan wa al-Ahadits wa at-Tarikh, Al-Ikhtishar fi 'Ulum al-Hadits, dan lain-lain.

Ibn Katsir adalah seorang ulama yang memiliki keilmuan yang luas dan mendalam, serta memiliki akhlak yang mulia dan zuhud. Ia sangat dicintai dan dihormati oleh para ulama dan murid-muridnya. Ia meninggal dunia pada usia 73 tahun dalam keadaan syahid karena terkena wabah penyakit. Semoga Allah SWT merahmati dan memberikan tempat yang tinggi di surga bagi beliau.

Download Ibn Katsir

Posting Komentar